BICARA BERITA, DEPOK — Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Partai Gerindra, Yeti Wulandari menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan pembangunan sekolah satu atap atau sekolah terintegrasi di berbagai wilayah Kota Depok.
Menurut Yeti, ide sekolah satu atap berawal dari keterbatasan lahan di Kota Depok yang hanya sekitar 200 kilometer persegi, namun dihuni oleh lebih dari 2,3 juta jiwa.
Dengan kepadatan yang tinggi dan ketersediaan lahan terbatas, konsep sekolah satu atap dinilai sebagai solusi efektif untuk pemerataan akses pendidikan.
Babai Suhaimi: Kepala Dinas Dua Kali Mangkir Rapat, Ganti atau Pecat!
“Salah satu tantangan terbesar kita adalah lahan. Untuk mendirikan sekolah sesuai aturan harus di atas 3.000 meter persegi, bahkan idealnya 6.000 meter. Di Depok itu sulit. Karena itu, saya menggagas sekolah satu atap sejak 2019,” ujar Yeti, di kantor PWI Depok, Rabu 12 November 2025.
Yeti menjelaskan, sekolah satu atap ini nantinya akan memadukan jenjang SD, SMP, hingga SMA dalam satu kompleks pendidikan, yang juga dilengkapi sarana olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler.
Ia menambahkan, gagasan tersebut kini sejalan dengan program Presiden yang berencana mendirikan sekolah terintegrasi di berbagai daerah.
“Kalau dulu saya menyebutnya sekolah satu atap, sekarang istilahnya sekolah terintegrasi. Intinya sama, bagaimana dalam satu kawasan bisa ada beberapa jenjang sekolah sekaligus, menyesuaikan kondisi lahan kita yang terbatas,” jelasnya.
Selain itu, Yeti menilai penerapan sekolah satu atap tidak mengganggu proses belajar-mengajar. Ia mencontohkan SD Mekarsari 1 dan SMPN 15 Depok, yang berada dalam satu lahan namun tetap dapat beroperasi dengan baik.
“Kakak-kakak SMP bisa jadi contoh bagi adik-adik SD. Ini bukan hanya soal efisiensi ruang, tapi juga pendidikan karakter dan kebersamaan,” katanya.
Terkait rencana pembangunan “sekolah rakyat” yang diinisiasi pemerintah pusat, Yeti menyebut Pemkot Depok juga tengah menyiapkan lahan untuk mendukung program tersebut.
“Program sekolah rakyat wajib kita dukung karena itu arahan langsung dari Bapak Presiden. Saya yakin Depok bisa merealisasikannya,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, acara itu juga dirangkaikan dengan kegiatan seni baca puisi dan sosialisasi program Sekolah.
Yeti memberikan apresiasi kepada para pemenang lomba dan mendorong sekolah serta Dinas Pendidikan agar terus menyediakan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri melalui karya sastra. Bajakan baik sastra Indonesia ataupun luar negeri.
“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga mereka bisa menjadi duta literasi di sekolah masing-masing dan terus menumbuhkan semangat menulis serta membaca puisi,” tuturnya.
Pemkot Depok Dukung Gen Z Salurkan Energi Kreatif Lewat Musik
Yeti juga menambahkan, program makan bergizi gratis yang kini tengah berjalan akan terus diperluas jangkauannya, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di Kota Depok.
About The Author
